Senin, 03 Desember 2012

8 Tempat yang dimuliakan Allah

Suatu tempat memiliki peran dan kontribusi bagi kehidupan manusia. Apalagi tempat yang berstatus mulia. Dalam Islam, ada beberapa tempat yang dimuliakan dan apabila seseorang memanjatkan doa pasti dikabulkan. Tempat-tempat ini tak lepas dari rentetan sejarah kenabian. Berikut di antara tempat-tempat mulai tersebut :

Spoilerfor 1. Multrazam:


Multazam merpakan dinding Ka'bah yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah yang berjarak kurang lebih 2 meter. Multazam adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (SWT). Maka dianjurkan berdoa sembari menempelkan kedua tangan, dada, dan pipi ke dinding Multazam. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk berdoa disana, apalagi saat musim haji.
Setiap orang yang berdoa di Multazam selalu menitikkan air mata, kagum dengan kebesaran Allah SWT.


Spoilerfor 2. Raudah:


Raudah terletak di bagian kiri selatanmasjid antara makam Rasulullah SAW dengan mihrab imam Masjid Nabawi. Luas Raudah berdiameter sekitar 22 meter x 15 meter yakni jarak antara rumah Rasullah SAW dan mimbarnya kurang lebih 22 meter dan panjang belakang kurang lebih 15 meter.
Raudah ditandai dengan pilar-pilar bersejarah berwarna putih dengan ornamen yang khas. Pilar-pilar tersebut mempunyai nama, di antaranya, pilar Siti Aisyah, pilar Taubah, pilar as-Sarir, pilar al-Haras, dan pilar al-Wufud. Sementara lantainya dilapisi permadani wol yang sangat cantik dan unik.
Raudah juga disebut "Taman Surga" berdasarkan Hadist Rasulullah SAW yang berbunyi: "Di antara rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga" (Muttafaq 'allaih).
Raudah selalu menjadi tempat favorit para jamaah untuk melakukan shalat, baik wajib atau sunnah. Karena, segala doa yang di panjatkan kepada Allah akan diijabah.
Agar tidak terjadi desak-desakan antara jamaaah laki-laki dengan perempuan, maka diatur jadwal penggunaannya. Jamaah perempuan tidak diperkenankan memakai lokasi Raudah di setiap waktu shalat wajib. Mereka hanya diperkenankan menggunakan Raudah dari waktu dhuha sampai menjelang zuhur. Sementara jamaah laki-laki tidak boleh menggunakan Raudah di waktu tersebut.


Spoilerfor 3. Padang Arafah:


Padang Arafah merupakan daerah terbuka dan luas yang terletak di sebelah timur luar Kota Makkah. Padang Arafah terbentang mulai dari lembah Uranah sampai bukit Rahmah. Di Sinilah tempat dilaksanakan wukuf, salah satu rukun ibadah haji. Barang siapa yang memanjatkan doa kepada Allah saat wukuf di Arafah akan dikabulkan. Di Arafah sempat terjadi berbagai peristiwa sejarah.
Arafah pernah menjadi saksi bertemunya kembali Adam 'Alaihissalam (AS) dan Siti Hawa setelah di usir dari surga, akibat tipu daya setan. Arafah juga pernah menjadi tempat Rasulullah SAW berpidato di hadapan kaum Muslimin saat haji wada.
Di bawah terik Arafah, Rasulullah SAW mendeklarasikan Islam sebagai agama paripurna melalui firman Allah dalam surat al-Maidah [5] ayat 3: ".... Pada hari ini, orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agama kalian, sebab itu janganlah kalian takut kepada mereka dan takutla kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agam kalian.."


Spoilerfor 4. Hijjir Ismail:


Hijjir Ismail terletak di sebelah utara Ka'bah yang dibatasi oleh tembok berbentuk setengah lingaran setinggi 1,5 meter. Hijjir Ismail dibangun berbarengan dengan pembangunan Ka'bah yang dilakukan Ibrahim AS.
Pada mulanya, Hijjir Ismail membentuk lingkaran utuh. Tapi, saat renovasi zaman Quraisy, sebagian lingkarannya terpotong. Atas dasar ini, Hijjir Ismail juga dinamakan "Al-Hatim" (yang terpotong)
Dulu, Hijjir Ismail merupakan tempat tinggal Nabi Ismail, di situlah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya dan kemudian menjadi kuburan beliau dan juga Ibunya.


Spoilerfor 5. Telaga Zamzam:


Telaga Zamzam terletak di bawah lokasi tawaf atau di belakang makam Nabi Ibrahim AS. Sejarah Telaga Zamzam terkait dengan peristiwa Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS, yang dungsikan ke suatu tempat di dikat Ka'bah. Hadits Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Ibrahim AS telah meningglkan Hajar beserta anaknya Ismail yang masih menyusui.
Dalam iklimyang panas terik, Ismail yang masih menyusu menangis kehausan. Siti Hajar lalu berusaha mencari air. Ia naik ke bukit Safa dan berjalan hingga ke bukit Marwah. Siti Hajar bolak-balik sampai 7 kali, berjalan dan berlari kecil. Ketika terakhir sampai di bukit marwah, tiba-tiba Siti Hajar mendengar suara, ia pun berusaha menyapa. "Aku mendengar suara, apakah engkau bisa monolong kami ?" kata Siti Hajar.
Ia terkejut ketika tiba-tiba melihat malaikat dan di dekatnya telah memancarkan air. Siti Hajar pun segera meminum air, sambil berucap "Zamzam" yang artinya berkumpullah air yang penuh berkah.
Sahih Muslim menyebut, Sesungguhnya Zamzam merupakan air yang diberkati, mengandung zat makanan, orang yang meminumnya akan merasa kenyang. Zamzam memiliki berbagai sebutan, antara lain Barakah. Meski sudah berusia 5 ribu tahun lebih, Telaga Zamzam tidak pernah kering.


Spoilerfor 6. Mizab:


Mizab adalah talang air Ka'bah yang terbuat dari emas. Awal pembuatannya dilakukan oleh kaum Quraisy pada tahun 35 kenabian. Pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik (Bani Umayyah) talang Ka'bah ini diselaputi dengan emas.
Semasa pemerintahan Sultan Abdul Majid (1267 H) bin Mahmud Khan (Istambul) pancoran tersebut diganti dengan emas seluruhnya sekitar 40 kg - seperti yang kita saksika sampai sekarang.


Spoilerfor 7. Muzdalifah:


Muzdalifah terletak di antara Mina dan Arafah. Dinamakan demikian karena jamaah haji berdatangan ke tempat ini pada tengan malam atau karena para jamaah pergi meninggalkan tempat ini secara bersamaan. Ada pula yang menamakan tempat ini sebagai jam'an yg artinya adalah berkumpul, karena Adam dan Hawa berkumpul di tempat ini. Batasnya adalah antara lembah Muhassir sampai ke Al-Ma'zamain (2 gunung yang saling berhadapan, yang di tengahnya ada jalan) yaitu 4,8 KM persegi, sedangkan luasnya adalah 12,25 KM persegi. Di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzhdalifah.
Ketika jamaah haji berada di Muzdalifah untuk melaksanakn mabit (menginap pada malam hari) serta mengambil guna melempar jumrah, hendaknya dia memperbanyak doa, berzikir, membaca talbiyah, dan tilawah al-Qur'an. Sebab, malam tersebut merupakan malam yang agung. Setiap doa yang dipanjatkan akan dikabulkan.


Spoilerfor 8. Safa dan Marwah:


Safa dan Marwah merupakan 2 bukit tempat mengerjakan sa'i yang sangat erat hubungannya dengan riwayat Siti Hajar mencari air untuk anaknya. Kedua bukit tersebut, yang berjarak sekitar setengah kilometer, telah dihubungkan oleh bangunan panjang berlantai dua (disebut Mas'a) yang dibagi atas empat jalur. Dua jalur untuk pejalan kaki, dua jalur lagi untuk orang sakit atau berhalangan yang harus duduk di kursi roda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar